Bahasa Asing : Pemecah Atau Pemersatu Bangsa Indonesia Yang Berbahasa Satu


ilustrasi dibuat oleh penulis

        Menurut Plato Bahasa adalah “Pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut”. Semua orang pasti menggunakan bahasa untuk saling berkomunikasi baik bahasa melalui visual (bahasa tubuh) maupun bahasa melalui audio. Bahasa menjadi media yang sangat penting karena apapun yang dilakukan manusia ketika berinteraksi pasti akan berkomunikasi yaitu salah satunya dengan berbicara baik secara langsung/tatap muka maupun tidak langsung yaitu melalui media elektronika, media massa,dll.

“Get the content, leave the language behind”
        Itulah falsafah orang jepang yang berarti serap ilmu yang ada pada bahasa asing dan tinggalkan bahasa asing serta terjemahkan ilmu dengan bahasa kita sendiri. tersebut tak heran jika negara jepang sendiri sangat kental dengan bahasa jepang. namun juga tidak mengabaikan bahasa asing yang masuk. bahkan walaupun bahasa jepang tidak ditetapkan sebagai bahasa international bahasa jepang pun tidak kalah populernya dengan bahasa Inggris. Karena mereka memiliki prinsip bahwa mereka perlu belajar bahasa asing yaitu salah satunya bahasa Inggris untuk menyerap ilmu pada media yang menggunakan bahasa asing tersebut lalu mereka terjemahkan ke bahasa jepang sehingga dengan begitu mereka dapat belajar bahasa asing dan mengikuti perkembangan zaman sekaligus melestarikan bahasa pemersatu negara mereka. hal ini yang perlu bangsa Indonesia contoh kebanyakan dari kita lebih mengutamakan nilai bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia. lebih merasa resah jika tidak bisa bahasa Inggris namun tidak resah jika bahasa Indonesia akan punah. Merasa lebih malu jika salah berbicara inggris daripada salah berbicara bahasa Indonesia.


ilustrasi dibuat oleh penulis

        Menurut Sugiyono, Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengungkapkan bahwa di Indonesia terdapat 726 bahasa daerah.  Dan ada 3 bahasa yang paling popular atau banyak digunakan yaitu bahasa Jawa, bahasa Sunda dan bahasa Madura. Bahasa Jawa digunakan oleh 84,3 juta orang lalu bahasa Sunda 34 juta orang dan bahasa Madura 13,6 juta orang data tersebut juga disampaikan oleh Sugiyono pada seminar internasional “Strategi Pelestarian dan Pengembangan Budaya Lokal dalam Bingkai Global” di UNS. Dengan melihat fakta tersebut dapat kita bayangkan Indonesia dengan 726 bahasa daerah jika mereka saling bertemu dan tidak ada bahasa pemersatu, yaitu bahasa Indonesia . apa jadinya negeri ini ? dengan begitu pentingnya bahasa pemersatu kita yaitu bahasa Indonesia maka kita patut untuk menghargai perjuangan para pahlawan yang sudah memperjuangkan bahasa Indonesia pada 28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta) peristiwa tersebut lebih dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Berikut isi dari teks sumpah pemuda :
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

sumber klik disini 

Dengan di kemukakannya sumpah pemuda tersebut kita wajib untuk menjaga tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia. 


           


        Bahasa asing yang sering digunakan di Indonesia diataranya adalah bahasa Inggris, bahasa jepang, bahasa prancis, bahasa korea, bahasa arab dan masih banyak lagi bahasa yang berkembang di indonesia, namun karena bahasa international yang ditetapkan adalah bahasa Inggris maka bahasa Inggris membawa dampak yang besar bagi perkembangan Indonesia.

ilustrasi dibuat oleh penulis

           Zaman terus berkembang tidak bisa dipungkuri bahwa bahasa asing terutama bahasa international yaitu bahasa Inggris sudah sangat jelas berpengaruh terhadap bahasa Indonesia. Setiap kedaan tentu akan menimbulkan dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dan dampak negatif bahasa asing, yaitu ;

Dampak Positif :
1. Menambah daftar perbendaharaan kata/diksi dalam bahasa Indonesia karena ternyata banyak kata dalam bahasa Inggris yang diserap menjadi kata dalam bahasa Indonesia . contohnya kata "artist" dalam bahasa Inggris di serap menjadi "artis" dalam bahasa Indonesia. Jadi dengan adanya bahasa asing maka bahasa Indonesia lebih mudah dipahami dan mudah untuk menyampaikan suatu hal karena adanya kata serapan.
2. Dapat mengikuti perkembangan di dunia karena bahasa Inggris adalah bahasa internasioanal, maka kita dapat lebih mudah mengikuti perlembangan dunia.

Dampak Negatif:
1. Bergesernya nilai guna bahasa Indonesia dikarenakan pada sebagaian besar masyarakat indonesia lebih mengutamakan bahasa asing di banding bahasa Indonesia. karena bahasa asing dianggap lebih menjanjikan untuk memajukan taraf ekonomi. Sebagai contoh orang lebih malu ketika salah dalam mengucapkan kalimat bahasa Inggris dibandingkan ketika salah dalam mengucapkan kalimat dalam bahasa indonesia.
2. Struktur tatanan kata bahasa Indonesia menjadi rancu karena pengaruh dari struktur bahasa asing yang tentu berbeda dengan struktur bahasa Indonesia.adanya perpaduan antara kata bahasa Indonesia dengan kata bahasa Inggris, dan tidak diperhatikannya penggunaan bhasa indonesia yang baik dan benar (bahasa yang baku) sehingga sudah di anggap biasa/wajar . tidak memeningkan tata bahasa hanya sekedar untuk bisa di mengerti saja .

ilustrasi dibuat oleh penulis

        Bahasa adalah media komunikasi yang paling efektif dan efisien untuk berinteraksi. bangsa Indonesia terdiri dari lebih dari 700 suku bangsa oleh karena itu maka perlu adanya bahasa pemersatu agar semua orang dapat berkomunikasi dengan baik dan bener. dengan adanya bahasa Indonesia masyarakat Indonesia dari ujung sabang sampai ujung merauke dapat berkomunikasi tanpa ada salah persepsi antara satu dengan yang lain. Dengan berkembangnya zaman maka bangsa Indonesia juga perlu menguasai bahasa asing terutama bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang digunakan secara global dengan bangsa Indonesia menguasai bahasa asing maka kita dapat mengetahui perkembangan zaman secara cepat, dapat berkerjasama dengan negara lain dan juga dapat memperoleh ilmu yang lebih melimpah dari luar.
        Namun selayaknya 2 sisi koin yang tak bisa dipisahkan bahasa asing juga membawa dampak negatif yaitu mulai bergesernya nilai nilai nasionalisme, nilai pakai dari bahasa Indonesia. Namun setiap masalah pasti ada solusinya kita sebagai generasi penerus sudah seharusnya melakukan antisipasi agar bahasa pemersatu Indonesia tidak dianak tirikan di negerinya sendiri. Kita perlu merubah mindset masyarakat Indonesia bahwa bahasa asing bukanlah segalanya kita tetap bisa menjadi bangsa yang maju, bangsa yang hebat dan bangsa yang makmur tanpa harus melupakan bahasa Indonesia, jadi bahasa asing dapat menjadi pemersatu sekaligus juga dapat menjadi pemecah bahasa Indonesia. Kitalah generasi penurut yang dapat menentukannya :) Ayo kita jadikan bahasa asing menjadi pemersatu bangsa Indonesia :)


"Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dan tulisan ini adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan.“ 



Yuk Kunjungi Juga :
Twitter HMJTE UNJ 
Twitter E-mosfet